Minggu, 18 Oktober 2015

Logika Fuzzy

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh, seorang ilmuan dari Amerika Serikat yang berkebangsaan Iran dari Universitas California di Barkeley, melalui tulisannya pada tahun 1965. Meskipun logika fuzzy dikembangkan di Amerika Serikat, namun ia lebih populer dan banyak diaplikasikan secara luas oleh praktisi Jepang dengan mengadaptasikannya ke bidang kendali (control). Makanya tidak heran bila saat ini banyak dijual produk elektronik buatan Jepang yang menerapkan prinsip logika ini, seperti mesin cuci, AC, dan lain-lain.

Mengapa logika fuzzy  yang ditemukan di Amerika malah lebih banyak ditemukan aplikasinya di Jepang? Salah satu penjelasannya yaitu kultur orang Barat yang cenderung memandang suatu persoalan sebagai hitam-putih, ya-tidak, sukses-gagal, bersalah-tidak bersalah, atau yang setara dengan dunia logika biner Aristoteles. Sedangkan kultur orang Timur lebih dapat menerima dunia "abu-abu" atau fuzzy.

Logika fuzzy umumnya diterapkan pada masalah-masalah yang mengandung unsur ketidakpastian (uncertainly).

Logika fuzzy  dikembangkan dari teori himpunan fuzzy. Sementara himpunan yang telah kita bahas sebelum ini merupakan himpunan klasik yang seringkali disebut himpunan tegas. Keanggotaan suatu unsur di dalam himpunan dinyatakan secara tegas, apakah obyek tersebut anggota himpunan atau bukan. Untuk sembarang himpunan A, sebuah unsur x adalah anggota himpunan apabila x terdapat atau terdefinisi di dalam A.


Buku Matematika Diskrit oleh Rinaldi Munir


Minggu, 25 Januari 2015

Derai Derai Cemara ( Hidup hanya menunda kekalahan)

Derai Derai Cemara

oleh Chairil Anwar - 1949

Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah


dikutip dari buku "MEREKA YANG MATI MUDA" oleh Arifin Surya Nugraha dkk

Ahmad Wahib:"Nabi" Kecil dari Madura

Ahmad Wahib lahir di Sampang, wilayah tengah Madura, pada tanggal 9 november 1942. Wahib hidup dalam suasana keagamaan yang kental. Keluarganya adalah keluarga santri yang taat. Ayahnya adalah seorang tokoh agama terkemuka di Madura.

Ahmad Wahib adalah figur pejuang islam Indonesia yang cukup berpengaruh dalam membentuk pola gerakan kebangkitan Islam di negeri ini. Pokok pemikiran Wahab berkisar tentang hubungan Islam dan sekulerisasi, kebebasan berpikir dan hal penafsiran agama.

Berikut adalah ungkapan hati kecil seorang Ahmad Wahib yang dikutip dari Buku Catatan Harian Ahmad Wahib, 1 Desember 1949

Aku bukan Wahib, bukan Soekarno, Bukan Sjahrir,
bukan Natsir, bukan Marx dan bukan pula lain-lain
Bahkan aku bukan Wahib. Aku adalah me-Wahib. Aku mencari
dan terus mencari, menuju dan menjadi Wahib.
Ya, bukan aku. Aku adalah meng-aku,
yang terus menerus berproses menjadi aku.
Aku adalah aku, pada saat sakaratul maut!

Sungguh, sebuah pesan penuh makna yang disampaikan oleh seorang Ahmad Wahib : "Nabi" Kecil dari Sampang

"MEREKA YANG MATI MUDA" oleh Arifin Surya Nugraha dkk

Selasa, 20 Januari 2015

Belajar dan Berprestasi

So, tunggu apalagi. Mari beraksi!

Tips Menjadi Orang yang Berpikir Positif


·         Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya. Tulislah tulisan tadi pada selembar kertas berukuran 3x5. Bawalah kertas tadi setiap hari selama satu minggu. Baca dan camkanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja, dashboard mobil, atau cermin kamar mandi. Jadikanlah kutipan tersebut sebagai pemikiran kita selama satu minggu.
·         Pilihlah seseorang yang dalam hidup kita berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal positif dalam diri orang itu. Ubahlah pikiran-pikiran negatif kita mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.
·         Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah itu sebagai hari “10”. Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan kita temui bernilai ‘10’. Perlakukanlah mereka secara demikian! Kita pasti akan heran sendiri melihat tanggapan dari orang-orang yang selama ini kita anggap remeh.
·         Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai ‘hari berpikiran positif’. Hapuslah kata-kata ‘tidak dapat’ atau kata-kata lain yang senada. Dan usahakan agar kita menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa kita lakukan!
·         Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lan dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri atau teman-teman kita. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum dikenal.

    
Abu Kaffah : 2009. Resep kaya berkah. Prinsip dan motivasi sukses islam. Yogyakarta : Araska