Termometer zat cair.
Termometer zat cair dibuat
berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang digunakan biasanya raksa atau
alkohol. Contoh termometer Fahrenheit, Celcius, Reamur.
Alasan pemilihan raksa atau alkohol
sebagai isi termometer adalah sebagai berikut:
- mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap sedangkan alkohol dapat diberi warna merah.
- daerah ukurannya sangat luas (raksa : – 390C s/d 3370C dan alkohol: -1140C – 780C)
- keduanya merupakan panghantar kalor yang baik
- keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil.
Termometer zat cair.
Penggunaan
termometer zat cair dibuat dengan memanfaatkan konsep pemuaian zat cair,
biasanya zat cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau
turunnya zat cair dalam pipa kapiler sebagai akibat pemuaian zat cair inilah
yang digunakan untuk mengukur suhu. Permukaan zat cair naik sepanjang pipa
kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda. Suhu
yang terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan zat cair pada
pipa kapiler tersebut.
Pemuaian yang
terjadi pada zat cair adalah muai volume. Air yang keluar dari bejana merupakan
indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara zat padat dan zat cair. Air
yang tertumpah dari bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebih besar dari
muai zat padat, dalam hal ini adalah bejananya.
Makin tinggi
kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang
satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume zat cair mula-mula sama.
Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar
jenis jenis termometer zat cair apa aja?
BalasHapus