Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh, seorang ilmuan dari Amerika Serikat yang berkebangsaan Iran dari Universitas California di Barkeley, melalui tulisannya pada tahun 1965. Meskipun logika fuzzy dikembangkan di Amerika Serikat, namun ia lebih populer dan banyak diaplikasikan secara luas oleh praktisi Jepang dengan mengadaptasikannya ke bidang kendali (control). Makanya tidak heran bila saat ini banyak dijual produk elektronik buatan Jepang yang menerapkan prinsip logika ini, seperti mesin cuci, AC, dan lain-lain.
Mengapa logika fuzzy yang ditemukan di Amerika malah lebih banyak ditemukan aplikasinya di Jepang? Salah satu penjelasannya yaitu kultur orang Barat yang cenderung memandang suatu persoalan sebagai hitam-putih, ya-tidak, sukses-gagal, bersalah-tidak bersalah, atau yang setara dengan dunia logika biner Aristoteles. Sedangkan kultur orang Timur lebih dapat menerima dunia "abu-abu" atau fuzzy.
Logika fuzzy umumnya diterapkan pada masalah-masalah yang mengandung unsur ketidakpastian (uncertainly).
Logika fuzzy dikembangkan dari teori himpunan fuzzy. Sementara himpunan yang telah kita bahas sebelum ini merupakan himpunan klasik yang seringkali disebut himpunan tegas. Keanggotaan suatu unsur di dalam himpunan dinyatakan secara tegas, apakah obyek tersebut anggota himpunan atau bukan. Untuk sembarang himpunan A, sebuah unsur x adalah anggota himpunan apabila x terdapat atau terdefinisi di dalam A.
Buku Matematika Diskrit oleh Rinaldi Munir
Minggu, 18 Oktober 2015
Minggu, 25 Januari 2015
Derai Derai Cemara ( Hidup hanya menunda kekalahan)
Derai Derai Cemara
oleh Chairil Anwar - 1949
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah
dikutip dari buku "MEREKA YANG MATI MUDA" oleh Arifin Surya Nugraha dkk
oleh Chairil Anwar - 1949
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah
dikutip dari buku "MEREKA YANG MATI MUDA" oleh Arifin Surya Nugraha dkk
Ahmad Wahib:"Nabi" Kecil dari Madura
Ahmad Wahib lahir di Sampang, wilayah tengah Madura, pada tanggal 9 november 1942. Wahib hidup dalam suasana keagamaan yang kental. Keluarganya adalah keluarga santri yang taat. Ayahnya adalah seorang tokoh agama terkemuka di Madura.
Ahmad Wahib adalah figur pejuang islam Indonesia yang cukup berpengaruh dalam membentuk pola gerakan kebangkitan Islam di negeri ini. Pokok pemikiran Wahab berkisar tentang hubungan Islam dan sekulerisasi, kebebasan berpikir dan hal penafsiran agama.
Berikut adalah ungkapan hati kecil seorang Ahmad Wahib yang dikutip dari Buku Catatan Harian Ahmad Wahib, 1 Desember 1949
Aku bukan Wahib, bukan Soekarno, Bukan Sjahrir,
bukan Natsir, bukan Marx dan bukan pula lain-lain
Bahkan aku bukan Wahib. Aku adalah me-Wahib. Aku mencari
dan terus mencari, menuju dan menjadi Wahib.
Ya, bukan aku. Aku adalah meng-aku,
yang terus menerus berproses menjadi aku.
Aku adalah aku, pada saat sakaratul maut!
Sungguh, sebuah pesan penuh makna yang disampaikan oleh seorang Ahmad Wahib : "Nabi" Kecil dari Sampang
"MEREKA YANG MATI MUDA" oleh Arifin Surya Nugraha dkk
Ahmad Wahib adalah figur pejuang islam Indonesia yang cukup berpengaruh dalam membentuk pola gerakan kebangkitan Islam di negeri ini. Pokok pemikiran Wahab berkisar tentang hubungan Islam dan sekulerisasi, kebebasan berpikir dan hal penafsiran agama.
Berikut adalah ungkapan hati kecil seorang Ahmad Wahib yang dikutip dari Buku Catatan Harian Ahmad Wahib, 1 Desember 1949
Aku bukan Wahib, bukan Soekarno, Bukan Sjahrir,
bukan Natsir, bukan Marx dan bukan pula lain-lain
Bahkan aku bukan Wahib. Aku adalah me-Wahib. Aku mencari
dan terus mencari, menuju dan menjadi Wahib.
Ya, bukan aku. Aku adalah meng-aku,
yang terus menerus berproses menjadi aku.
Aku adalah aku, pada saat sakaratul maut!
Sungguh, sebuah pesan penuh makna yang disampaikan oleh seorang Ahmad Wahib : "Nabi" Kecil dari Sampang
"MEREKA YANG MATI MUDA" oleh Arifin Surya Nugraha dkk
Selasa, 20 Januari 2015
Tips Menjadi Orang yang Berpikir Positif
·
Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif
setiap minggunya. Tulislah tulisan tadi pada selembar kertas berukuran 3x5.
Bawalah kertas tadi setiap hari selama satu minggu. Baca dan camkanlah kutipan
tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja,
dashboard mobil, atau cermin kamar mandi. Jadikanlah kutipan tersebut sebagai
pemikiran kita selama satu minggu.
·
Pilihlah seseorang yang dalam hidup kita
berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal positif dalam diri orang itu. Ubahlah
pikiran-pikiran negatif kita mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif
tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan orang tersebut dengan hal-hal positif
tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.
·
Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan
jadikanlah itu sebagai hari “10”. Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa
setiap orang yang akan kita temui bernilai ‘10’. Perlakukanlah mereka secara
demikian! Kita pasti akan heran sendiri melihat tanggapan dari orang-orang yang
selama ini kita anggap remeh.
·
Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai ‘hari
berpikiran positif’. Hapuslah kata-kata ‘tidak dapat’ atau kata-kata lain yang
senada. Dan usahakan agar kita menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa
kita lakukan!
·
Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah
suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lan dengan tulus. Lakukanlah
suatu yang khusus pada suami/istri atau teman-teman kita. Berbuatlah suatu
kebaikan pada seseorang yang belum dikenal.
Abu Kaffah : 2009. Resep kaya
berkah. Prinsip dan motivasi sukses islam. Yogyakarta : Araska
Robert J. Hasting
Tempat dan keadaan tidak menjamin
kebahagiaan. Kita sendiri yang harus memutuskan apakah kita ingin bahagia atau
tidak. Begitu kita mengambil keputusan, maka kebahagiaan akan datang.
W.W. Ziege
Tak ada yang dapat menghentikan
orang bermental positif untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, tak ada sesuatu
pun di dunia ini yang dapat membantu seseorang bermental negatif.
Kunci Sukses
Siapa yang ingin sukses? Pasti semua orang menjawab "aku" jika ada orang lain bertanya seperti itu. Semua orang tentu ingin menjadi orang yang sukses. Baik sukses di dunia ataupun di akhirat. Berikut ini ada beberapa kunci untuk meraih sebuah kesuksesan,
- The more you give, the more you get
- Belajarlah dari kehidupan
- Renungan itu penting
- Melepaskan kelekatan (kepemilikan) duniawi
Minggu, 18 Januari 2015
Teladan dari Seekor Ayam
Langganan:
Postingan (Atom)