Senin, 28 April 2014

Quote #cham

Keinginan dilandasi usaha yang keras adalah awal dari segala keberhasilan
Dimana ada ketidaksempurnaan, sebenarnya disitulah jalan menuju kesempurnaan
Adanya kemauan yang keras untuk menyempurnakan yang tak sempurna

W.A.P

Sabtu, 19 April 2014

Ingin Jadi Guru

Guru. Mungkin masih terngiang dalam benak kita tentang kata itu. Seperti angin, masih saja melayang-layang dalam ingatan ini. Ya memang sangat tidak asing lagi bagi kita mendengar kata itu. Sebuah profesi yang sangat diagung-agungkan, sangat disegani, dan juga sangat dihormati. Semua orang pasti ingin meraihnya. Tak terkecuali walau sejak kita masih anak-anak.

Saat ditanya oleh orang tua, apa cita-cita kamu nak? Kelak kalau sudah  besar, mau jadi apa kamu? Entah disengaja atau pun tidak. Kebanyakan dari kita pasti menjawab dengan jawaban yang sama, ingin menjadi guru. Baik itu guru TK, SD, SMP, atau bahkan sampai perguruan tinggi, pokoknya hanya ingin menjadi guru. Benar memang bahwa menjadi guru itu sangat diidam-idamkan. Profesi menjadi seorang guru, benar-benar pekerjaan yang mulia. Tapi apakah saat kita kecil, kita sudah tahu tentang makna itu semua? Tentu saja belum.

Lalu bagaimana bisa kita menjawab ingin menjadi seorang guru? Ya inilah kehidupan. Hidup memang tersembunyi. Banyak kejadian diluar akal sehat, bisa terjadi di sekitar kita. Tak ada satupun hal mustahil di dunia ini. Sejak kita terlahir di dunia ini, kita mempunyai indra yang perlahan mulai kita gunakan. Melihat, mendengar, berbicara, dan merasakan telah kita gunakan untuk belajar. Secara tidak sadar memang, kita bisa merekam apapun yang kita dengar atau kita lihat, tanpa sepengetahuan orang lain. Kita belajar dari orang-orang terdekat kita tentang semua hal dalam hidup ini.

Lalu apa hubungannya dengan guru? Ya diluar dugaan, ternyata orang tua kita, dari jaman dulu telah memimpikan profesi menjadi guru. Dari kakek ke bapak kita, dari bapak ke kita, dari kita ke anak kita, ke cucu kita. Ini semua berjalan berulang kali. Seperti roda di jalan yang menurun, selalu berjalan perlahan, mengikuti arus kehidupan ini. Guru dianggap menjadi segalanya. Selain melakukan pekerjaan yang sangat terpuji yaitu mengajar, guru juga merupakan orang tua kedua kita. Guru selalu ada di sekolah, dan kita juga tak pernah lepas dari aktivitas belajar di sekolah. Tiada hari tanpa bertemu dengan guru. Bahkan kita bisa lebih sering ketemu dengan guru dari pada dengan orang tua kita sendiri. Kita biasa menyapa guru, bertegur sapa, atau saling curhat tentang masalah dalam benak kita.

Guru selalu mempunyai teman di hati muridnya. Guru selalu dikenang dan menjadi bagian terpenting dalam hidup ini. Itulah sebabnya, orang-orang dewasa sangat berharap menjadi guru. Guru yang benar-benar seorang guru, yang mampu mengajari kita untuk bertahan hidup dan bekerja keras. Bukan untuk dimanja dengan nilai-nilai.

So, masih inginkah kita menjadi guru? Tentu. Mari berjuang bersama.

Kamis, 17 April 2014

Pemilu Kita

Pemilu Legslatif sudah sepekan berlalu. Hiruk pikuk masa kampanye sudah benar-benar berakhir. Baliho, spanduk, ataupun poster-poster yang semula menghiasi kanan-kiri jalan, kini sudah tidak ada lagi. Entah itu dilepas secara paksa ataupun secara sukarela oleh caleg itu sendiri. Yang pasti suasana ini telah menjadi seperti biasanya. Tak ada pawai motor, kampanye terbuka, dan janji-janji yang diumbar oleh para caleg.

Untuk sementara ini, dunia seakan beristirahat dan mulai kembali berjalan normal.
Pesta demokrasi 9 April kemarin, bukan hanya berlalu begitu saja. Momen tersebut tentunya menyisakan beberapa kejadian yang bisa dibilang jarang terjadi. Walaupun proses rekapitulasi suara oleh KPU masih berjalan dan belum final, tapi banyak juga caleg yang langsung mengambil langkah cepat  mengantisipasi hasil quick count (hitung cepat).

Untuk caleg yang sangat percaya diri dan benar-benar yakin akan menjadi anggota legislatif, mereka langsung melakukan syukuran. Baik itu dalam bentuk jalan sehat, pengajian atau yang lainnya. Intinya mereka melakukan kampanye lagi setelah pemilu berlangsung. Mereka terlihat bangga, senang, puas, dan tak henti-hentinya berterimakasih kepada masyarakat. Tapi apakah itu cukup? Apakah cukup hanya dengan melakukan itu saja? Apakah hanya itu yang akan mereka lakukan untuk masyarakat? Seharusnya mereka belum lupa akan janji mereka. Janji yang selalu mereka umbar untuk mempromosikan diri mereka. Janji untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Atau janji-janji hanya sekedar rayuan saja ?

Jika ada yang optimis, pasti juga ada yang pesimis. Pesimis memang diperbolehkan, tapi jangan sampai berlebihan dan malah memancing keributan. Seperti yang terlihat di layar televisi, lantaran merasa ditipu karena tidak dipilih oleh warganya, caleg itu meminta kembali barang yang telah ia berikan. Ada yang kompor, uang atau sejenisnya. Tanpa rasa malu lagi, mereka memintanya kembali dengan paksa. Sungguh ironis memang.

 Tapi inilah pemilu. Pasti ada sisi baik dan buruknya. Dari luar terlihat baik, lancar, tetapi ada beberapa keburukan yang terselubung secara kasap mata. Politi uang ataupun jual beli suara belum benar-benar hilang dari masyarakat kita. Tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh semua orang itu jelas melanggar peraturan.

Jadi apakah kita bisa berubah? Apakah kita mampu untuk 100% menghilangkan budaya kotor itu?

Senin, 14 April 2014

Quote #cham

Tunjukkanlah kepada dunia bahwa kita mampu mengubah dunia ini dengan tangan kita sendiri

Quote #cham

Hidup ini memang penuh misteri. Misteri inilah yamg membuat tanda tanya besar dalam benak kita, bahwa hidup itu tak selamanya lurus. Setiap bagian dari jalan kehidupan ini sangatlah berliku-liku. Kadang kita harus belok ke kiri, tapi malah belok ke kanan. Bahkan kita bisa sampai harus bertbalk arah untuk sampai ke tujuan kita, hanya karena di depan kita adalah jalan buntu. Tapi misteri inilah yang seharusnya kita jawab. Kita harus yakin bahwa diri kita ini mampu untuk menghadapinya. Entah itu simpang empat maupun simpang tiga, anggap aja itu seperti sebuah soal pilihan ganda yang hanya kita yang mampu menjawabnya. Baik ini atau itu. Tergantung dari suara hati kita masing-masing. Biarkan hati ini yang memilih. Jangan sampai ada paksaan sedikitpun yang membayangi.

Today is beautiful, because now is tomorrow

Quote #cham

Setiap hari adalah masa depan. Maka lakukanlah yang terbaik pada hari ini, agar masa depan kita menjadi lebih baik lagi

Quote #cham

Jangan pernah mengeluh ataupun kecewa dengan apa yang telah kita putuskan. Tetaplah percaya diri bahwa inilah yang terbaik buat kita. Tidak ada satupun keputusan itu yang salah. Hidup itu pilihan. Maka pilihlah apa yang telah kita pilih, sebagai pilhan yang terbaik buat hidup ini

Jumat, 04 April 2014

Fakta #cham

H A N I         I N M A        D I  A N
D  I A N +        H A N I  +         I N M A  +
I  N M A        D I  A N        H A N  I
          /                 //                ///
Pada ketiga buah penjumlahan di atas, setiap huruf mewakili suatu bilangan tertentu. Tetapi huruf yang sama pada penjumlahan yang satu, tidak perlu mewakili bilangan yang sama pada penjumlahan lainnya.

DI ANTARA KETIGA PENJUMLAHAN DI ATAS, MANAKAH YANG HASILNYA PALING KECIL?

Kuis

Marilah bersepakat bahwa calo suka berkata “benar” dan mata-mata suka berkata “bohong”

Pada suatu waktu ada tiga orang tertuduh diharapkan ke depan pengadilan.
Tertuduh pertama berbicara, tetapi sang hakim tidak mendengar apa yang dikatakannya.
 Kemudian hakim bertanya kepada tertuduh kedua tentang apa yang dikatakan oleh tertuduh pertama. Tertuduh kedua menjawab bahwa tertuduh pertama adalah seorang mata-mata.
Kemudian hakim bertanya kepada tertuduh ketiga," apakah tertuduh kedua seorang calo atau mata-mata." Tertuduh ketiga menjawab bahwa tertuduh kedua adalah seorang calo.

Tentukan apakah seorang tertuduh seorang calo atau mata-mata.

Peluang Statistika dalam Pekerjaan


    Teknik dasar bagi pengumpulan dan analisis data adalah sama, tidak bergantung pada bidang terapannya. Misalnya seorang ahli kimia melakukan suatu percobaan yang melibatkan tiga peubah dan kemudian mengukur jumlah prouk yang dihasilkannya. Hasilnya kemudian dianalisis dengan prosedur statistik. Prosedur yang sama dapat pula digunakan untuk menganalisis hasil gabah yang diperoleh dari suatu percobaan pemupukan yang menggunakan tiga macam pupuk. Ataupun untuk menganalisis banyaknya produk yang cacat yang dihasilkan oleh tiga buah mesin. Banyak metode statistik yang pada mulanya diterapkan dalam bidang pertanian kemudian terbukti bermanfaat pula bagi bidang-bidang terapan lainnya.
    Pada masa kini banyak perusahaan yang berpandangan maju mempekerjakan statistikawan untuk ditempatkan pada bidang proses pengendalian mutu atau membantu dalam program-program periklanan serta penjualan hasil produknya. Dalam bisnis, statistikawan dapat berperan dalam pengambilan keputusan, menganalisis data deret waktu, atau membuat bilangan indeks. Memang statistika adalah suatu alat tempuh jika diterapkan dengan benar. Penggunaan prosedur statistik secara sembarangan hanya akan membawa pada kesimpulan yang salah. Kita harus berhati-hati untuk menerapkan hanya prosedur yang benar dan efisien pada suatu kondisi tertentu, agar memperoleh informasi maksimum dari data yang dimiliki.
    Prosedur yang digunakan untuk menganalisis segugus data bergantung pada metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut. Karena alasan ini sangatlah diharapkan agar para peneliti atau siapa saja yang menggunakan statistika untuk berkonsultasi dengan statistikawan sejak dari awal perencanaan sampai hasil akhirnya dianalisis dan disimpulkan.

Katakan Tidak Untuk "GOLPUT"